Minggu, 17 Oktober 2010

Layout Koran


Sebuah suratkabar mempunyai ciri-ciri yang dapat dilihat dari format (broadsheet, tabloid, majalah dsb), cara paginations (pemakaian kolom), cara pemakaian tipografi (huruf), warna, akhirnya akan membedakan segmen pasar suatu media cetak. Untuk menengah ke atas atau menengah ke bawah, untuk anak-anak, remaja atau dewasa.

Layout dalam sebuah koran/surat kabar memiliki fungsi serta tujuan untuk "sell the news, grade the news set the tone, and guide the readers "(menawarkan/menjual berita, menentukan rangking berita, membimbing para pembaca akan hal-hal yang harus dibaca terlebih dahulu). Lebih lanjut layout sebuah surat kabar/koran dibuat dengan menyesuaikan gerak mata para pembaca.

Dalam penyusunan layout sebuah surat kabar/koran, selain diperlukan adanya pengetahuan tentang jenis dan warna huruf atau tipografi, juga harus memiliki jiwa seni. Sebab dari ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna foto atau tulisan sangat berpengaruh terhadap mata pembaca. Posisi suatu berita, isi dan pola yang digunakan semuanya dibuat untuk melayani pembaca. Sehingga layout itu disesuaikan dengan siapa pembacanya.

Berdasarkan desain, layout, dan tipografi dapat menjadi sebuah ekspresi pencerminan kepribadian surat kabar itu sendiri, sehingga pembaca dapat memberikan penilaian akan jenis surat kabar yang dibacanya.


POLA LAYOUT
Berdasarkan jenisnya layout suratkabar/koran dapat dibedakan menjadi:


Pertama
Symitrikal layout; disebut juga foundry/vertical lay-out, karena lebih seperti jemuran, letak berita-beritanya seimbang. Layout seperti ini digunakan untuk menata iklan baris atau iklan kecik.


Kedua
Informal balance layout; banyak dipakai oleh surat kabar yang mau mengejar kepada kesempurnaan suatu keseimbangan. Foto yang hitam akan lebih baik jika diletakkan di kanan atas halaman, dan akan kelihatan berat kalau diletakkan di bagian bawah halaman.

Ketiga
Quadrat layout atau tata rias segi empat; sangat baik untuk surat kabar yang akan dijual di pinggir jalan secara eceran, karena koran akan berlipat empat, dan pada seperempat bagian yang tampak itu akan diperlihatkan berita-berita penting dan menarik.

Keempat
Brace lay-out; menonjolkan suatu berita besar, lay-out seperti ini sering menggunakan "Banner Headline", judul panjang. Berita penting ditempatkan disebelah kanan surat kabar, sehingga mengikat pandangan pembaca ke arah sana, kemudian judul lain di sebelah kiri, dan sebelah kanan lagi.

Kelima
Circus layout; tata rias karnaval, karena ramainya halaman depan. Semua judul berita dipamerkan di halaman pertama, isinya di halaman lain. Contoh seperti ini adalah Pos Kota (Jakarta), atau koran-koran mingguan.

Keenam
Horizontal layout; tata rias mendatar, judul berita dibuat mendatar, dengan berita yang tidak terlalu panjang.

Ketujuh
Function layout; tata rias yang setiap hard berubah, bergantung kepada perkembangan isi berita hard itu. Bila terjadi hal-hal luar biasa sering dipakai apa yang disebut "skyline heads". Jadi ada gejala pemindahan nama tempat nama surat kabar itu sendiri. Layout seperti ini sering juga dipakai oleh koran-koran mingguan terbitan Jakarta.
Catatan:

Lay out hendaknya mengikuti kebiasaan arah mata berputar dari kiri ke kanan, iklan hendaknya jangan diletakannya dihalaman depan.

Gambar yang baik, yang ada di aksinya hindari memuat pasfoto karena dengan foto aksi (action) seolah- olah pembaca bertahap muka dengan orag bersangkutan.

Gambar hendaknya jangan disebelah kiri halaman.Fungsi foto sama dengan headline foto mempunyai yang penting dalam lay out.

Gambar jangan bertumpuk kalau banyak, dapat diletakan di halaman adalam atau bersambung ke halaman lain.

Kalau surat kabarnya berwarna jangan terlalu banyak menapilkan warna sebaiknya redaktur mempelajari bahasa atau mengangkat seorang seniman yang mengerti arti warna.

Berita ditulis bukan untuk menyenangkan sumber berita tetapi untuk kepentingan pembaca.

Selain bentuk kolom-kolom menjadi sangat penting untuk layout koran ada satu lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu white space atau ruang kosong.Penggunaan white space, atau ruang kosong, berguna untuk membantu pembaca fokus ke sajian utama, juga memisahkan elemen, entah karena alasan prioritas atau memang seharusnya terpisah. Penggunaan ruang kosong yang tepat juga membantu pembaca untuk menikmati halaman dengan lega, sehingga membuat effek si pembaca berita merasa lebih nyaman tidak terkesan terlalu padat. White space ini biasanya juga ditempatkan sebagai pembatas antara berita dengan iklan.

Berbagai cara sengaja dilakukan oleh pembuat desain/lay out koran tujuannya cuma satu, bagaimana membuat pembaca nyaman membaca dan cepat menangkap informasi yang ingin disampaikan dalam berita.

1 komentar: